Tuhan adalah segala-galanya. Kalau bukan karena Tuhan, tiada segala-galanya. Ada segala-galanya karena Dia yang menjadikan.Tuhan mengadakan sesuatu, baik itu di dunia atau di akhirat pasti ada maksudnya, hikmahnya, bukan asal-asalan, dan juga bukan sia-sia.
Setiap mahluk yang diciptakanNya ada peraturannya, ada caranya sendiri dan ada sistemnya sendiri. Malaikat ada sistemnya, jin ada sistemnya, manusia sendiri ada sistemnya dan semua ada sistemnya. Setiap makhluk mengikuti apa-apa peraturan dan sistemnya. Siapa yang tidak mengikut peraturan yang Tuhan sediakan pasti binasa, baik dalam jangka waktu panjang maupun pendek. Bahkan jika tidak mengikut sistem, dunia pasti binasa atau kiamat, setelah planet-planet tidak mengikut peraturan yang Tuhan buat.
Setiap makhluk, peraturan, sistem, gerak-gerik baik fisik ataupun rohani, pendengaran, pengelihatannya walaupun sebesar atom tidak lepas dari kuasaNya dan kehendakNya. Kemudian, kemana makhluk itu akan pergi? Kemana tujuan akhirnya? Apa nasibnya sesudah mati? Semua itu tidak terlepas dari ketentuan Tuhan itu sendiri.
Kalau begitu siapa Tuhan? Tentulah Tuhan Yang Maha Agung, Maha Hebat, Maha Gagah, Maha Berkuasa, Maha Berilmu, Maha Berkehendak, Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan segala-gala Maha yang tidak dapat dicapai oleh akal, karena kita adalah ciptaanNya. Salah satu sifat misalkan sifat Tuhan yang Maha Melihat sebenarnya sudah membuat kita selalu terasa diawasi. Juga sifat Tuhan yang Maha Berkuasa. Jika Tuhan berkata jadi, jadilah. Jika Tuhan berkata mati, matilah kita, Jika berkata hancur, hancurlah gunung. Tidak ada satu pun makhluk yang dapat mencegah kuasa dan kehendak Tuhan. Apa saja yang diperkatakanNya pastilah terjadi. Begitulah Tuhan yang mempunyai berbagai sifat. Maha Sempurna Tuhan.
Apakah kita tidak perlu kepadaNya? Tidak perlukah kita meminta kepadaNya, tidak perlukah mengingatiNya, tidak perlukah mengagungkanNya, tidak perlukah mensyukuri nikmatNya, tidak perlukah mencintaiNya? Padahal Tuhan memberikan belaian kasih sayangNya di setiap detik hidup kita. Apakah kita Tidak malu denganNya? Apakah kita bisa lari dariNya? Kita tidak perlu peduli denganNya? Tuhanlah yang memberikan kita oksigen secara gratis. Coba bayangkan kalau Tuhan tidak memberikan oksigen kepada kita manusia beberapa menit saja. Pastilah kita akan lemas dan lama-kelamaan mati.
Sebenarnya kitalah yang membutuhkan Tuhan, bukan Tuhan yang membutuhkan kita. Tuhan Maha Sempurna, tidak memerlukan siapa-siapa. Kita bersyukur atau tidak itu tidak mengurangi kesempurnaan Tuhan. Janganlah kita ini hanya mengingat Tuhan saat keadaan tertentu saja. Misalkan saat kita terkena musibah, kita baru teringat Tuhan, saat kita butuh sesuatu yang sangat amat penting baru kita teringat Tuhan. Waktu kita jatuh miskin baru teringat Tuhan, waktu ada musuh menyerang baru teringat Tuhan. Karena kesombongannya, manusia hanya memerlukan Tuhan secara musiman saja. Padahal Tuhan setiap detik memberikan nikmatNya. Kita bangun tidur dapat melihat pun termasuk nikmatNya. Tidakkah kita jatuh hati pada Tuhan?
Sepatutnya Tuhan dijadikan tempat merujuk, tempat meminta, tempat berhibur dan menyerah diri, tempat bermanja, tempat mengadu dan tempat bergantung. Sepatutnya Tuhan itu segala-galanya. Setiap tindakan kita kaitkan dengan nikmat Tuhan agar kita terasa kekuasaan Tuhan dalam diri kita. Tuhanlah harapan kita, Tuhanlah kebahagiaan sejati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
kami akan menghapus komentar yang berkata kasar, melanggar sara,pornografi,dll